Pembahasan: Penerimaan Diri ~ Garenggati
Dimana ada kemauan disitu ada jalan. Pepatah ini memang terlihat sepele, tapi bermakna sangat dalam. Buktinya Anda berhasil menemukan informasi mengenai Penerimaan Diri yang sengaja kami hadirkan untuk sobat pembaca semuanya. Disini kita akan mengulasnyya secara lengkap dan menuliskannya dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga akan lebih mudah dalam memahaminya. Oke langsung disimak aja yuk.
Uraian Lengkap Penerimaan Diri
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Penerimaan Diri? Mungkin anda pernah mendengar kata Penerimaan Diri? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, aspek, komponen, tahapan, faktor, manfaat. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Penerimaan Diri
Penerimaan Diri ( self acceptance) merupakan suatu bentuk menerima segala kelebihan dan kekurangan, mengetahui kemampuan dan kelemahan, tidak menyalahkan diri sendiri maupun orang lain dan berusaha sebaik mungkin agar dapat berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Penerimaan diri berhubungan dengan konsep diri yang positif, dimana dengan konsep diri yang positif, seseorang dapat menerima dan memahami fakta-fakta yang begitu berbeda dengan dirinya.
Pengertian Penerimaan Diri Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian penerimaan diri menurut para ahli antara lain yakni:
1. Chaplin
Menurut Chaplin penerimaan diri adalah suatu sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas dan bakat yang dimiliki sendiri serta pengakuan atas kekurangan yang dimiliki oleh diri sendiri.
2. Handayani, Ratnawati, dan Helmi
Menurut Handayani, Ratnawati, Helmi pengertian penerimaan diri adalah sejauh mana seseorang dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya.
3. Menurut Hurlock
Menurut Hurlock penerimaan diri adalah suatu tingkat kemampuan dan keinginan individu untuk hidup dengan segala karakteristik dirinya. Individu yang dapat menerima dirinya diartikan sebagai individu yang tidak bermasalah dengan dirinya sendiri, yang tidak memiliki beban perasaan terhadap diri sendiri sehingga individu lebih banyak memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
4. Calhoun dan Acocella
Menurut Calhoun pengertian penerimaan diri bahwa penerimaan diri berhubungan dengan konsep diri yang positif, dimana dengan konsep diri yang positif, seseorang dapat menerima dan memahami fakta-fakta yang begitu berbeda dengan dirinya.
5. Menurut Cronbach
Menurut Cronbach penerimaan diri adalah sejauh mana individu dapat menyadari, memahami karakteristik yang ada pada dirinya dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidup. Sikap penerimaan diri ini ditunjukkan dengan mengakui kelebihan-kelebihan serta menerima kelemahan-kelemahannya yang ada pada dirinya tanpa menyalahkan orang lain dan mempunyai keinginan yang terus untuk mengembangkan diri.
Ciri-Ciri Penerimaan Diri
Menurut Johnson David menyatakan terdapat ciri-ciri penerimaan diri, antara lain:
- Menerima Diri Sendiri Apa Adanya
- Tidak menolak dirinya sendiri, jika memiliki kelemahan dan kekurangan
- Memiliki keyakinan bahwa untuk mencintai diri sendiri, maka seseorang tidak harus dicintai oleh orang lain dan dihargai orang lain
- Untuk Merasa Bahagia, Maka Seseorang Tidak Perlu Merasa Benar-Benar Sempurna
Aspek-Aspek Penerimaan Diri
Menurut Jersild (1978), terdapat beberapa aspek dalam penerimaan diri, yaitu sebagai berikut:
- Persepsi mengenai diri dan sikap terhadap penampilan. Individu yang memiliki penerimaan diri berpikir lebih realistis tentang penampilan dan bagaimana ia terlihat dalam pandangan orang lain.
- Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan orang lain. Individu yang memiliki penerimaan diri memandang kelemahan dan kekuatan dalam dirinya, lebih baik dari pada individu yang tidak memiliki penerimaan diri.
- Perasaan inferioritas sebagai gejala penolakan diri. Seseorang individu yang terkadang merasakan inferioritas atau disebut dengan infiriority complex adalah seseorang individu yang tidak memiliki sikap penerimaan diri dan hal tersebut akan menunggu penilaian yang realistis atas dirinya.
- Respon atas penolakan dan kritikan. Individu yang memiliki penerimaan diri tidak menyukai kritikan, namun demikian ia mempunyai kemampuan untuk menerima kritikan bahkan dapat mengambil hikmah dari kritikan tersebut.
- Keseimbangan antara real self dan ideal self. Individu yang memiliki penerimaan diri mempertahankan harapan dan tuntutan dari dalam dirinya dengan baik dalam batas-batas kemungkinan dapat diraih.
- Penerimaan diri dan penerimaan orang lain. Hal ini berarti apabila seorang individu menyayangi dirinya, dan mampu menerima segala kekuatan dan kekurangan diri, maka akan lebih memungkinkan baginya untuk menyayangi orang lain dan menerima orang lain dengan baik.
- Menuruti kehendak dan menonjolkan diri. Apabila seorang individu menerima dirinya, hal tersebut bukan berarti ia memanjakan dirinya, akan tetapi ia akan menerima bahkan menuntut kelayakan dalam kehidupannya dan tidak akan mengambil yang bukan haknya, individu dengan penerimaan diri menghargai harapan orang lain dan meresponnya dengan bijak.
- Spontanitas dan menikmati hidup. Individu dengan penerimaan diri mempunyai lebih banyak keleluasaan untuk menikmati hal-hal dalam hidupnya. Individu tersebut tidak hanya leluasa menikmati sesuatu yang dilakukannya, akan tetapi juga leluasa untuk menolak atau menghindari sesuatu yang tidak ingin dilakukannya.
- Aspek moral penerimaan diri. Individu dengan penerimaan diri bukanlah individu yang berbudi baik dan bukan pula individu yang tidak mengenal moral, tetapi memiliki fleksibilitas dalam pengaturan hidupnya.
- Sikap terhadap penerimaan diri. Individu yang dapat menerima hidupnya akan menunjukkan sikap menerima apapun kekurangan yang dimilikinya tanpa harus malu ketika berada di lingkungan sosialnya.
Komponen Penerimaan Diri
Menurut Bastaman (2007) menyatakan, ada beberapa komponen yang menjadi penentu keberhasilan seseorang dalam penerimaand diri yakni sebagai berikut:
- Pemahaman Diri (Self Insight) merupakan peningkatan pada kesadaran atas buruknya kodisi diri ketika saat ini dan keinginan kuat untuk menjalankan perubahan pada arah kondisi yang lebih baik.
- Makna Hidup (The Meaning Of Life) merupakan nilai-nilai penting yang berarti untuk kehidupan pribadi seseorang yang fungsinya sebagai tujuan hidup yang harus dipenuhi dan pemberi arah aktivitas-aktivitasnya.
- Pengubahan Sikap (Changging Attitude) merupakan suatu sikap merubah diri yang bersikap negatif menjadi positif dan lebih tepat dalam menghadapi masalah.
- Keikatan Diri (Self Commitment) merupakan komitmen individu terhadap arti hidup yang ditetapkan. Komitmen yang kuat akan membaw diri pada hidup yang lebih berarti dan mendalam.
- Kegiatan Terarah (Directed Activities) merupakan suatu usaha-usaha yang dilakukan dengan sadar dan sengaja dalam bentuk pengembangan potensi pribadi yang positif dan juga pemanfaatan relasi antar pribadi untuk mencapai tujuan hidup.
- Dukungan Sosial (Social Support) merupakan suatu bentuk hadirnya seseorang atau sejumlah orang yang akrab, bisa dipercaya dan selalu ada memberi bantuan ketika saat-saat dibutuhkan.
Tahapan Penerimaan Diri
Berikut adalah beberapa tahapan penerimaan diri menurut Germer (2009) menyatakan proses penerimaan diri adalah suatu bentuk kondisi melawan ketidaknyamanan. Tahap awal yang terjadi adalah rasa kebencian, kemudian proses diawali dengan keingintahuan terhadap masalah. Jika hal ini berjalan dengna baik maka akan berarkhir dengan merangkul apapun yang terjadi dalam hidup seseorang. Pembahasan tentang tahapan penerimaan diri antara lain sebagai berikut:
1. Aversion (Kebencian/Keengganan, Menghindar, Resisten)
Aversion merupakan suatu reaksi alami pada perasaan yang membuat tidak nyaman adalah kebencian atau keengganan. Kebencian/keengganan ini juga dapat membentuk keterikatan mental atau perenungan, mencoba mencari tahu bagaimana cara untuk menghilangkan perasaan tersebut.
2. Curiosity (Melawan Rasa Tidak Nyaman Dengan Perhatian)
Curiosity merupakan suatu tahapan ini seseorang mulai mempunyai pertanyaan-pertanyaan kepada hal-hal yang dianagap perlu untuk diperhatikan. Pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul adalah “perasaan apa ini?, Apa artinya perasaan ini?, kapan perasaan in terjadi”.
3. Tolerance (Menanggung Derita Dengan Aman)
Toleransi merupakan bentuk menanggung rasa sakit emosional yang dirasakan, namun seseorang tetap melawannya dan berkeinginan perasaan tersebut akan segera hilang.
4. Allowing (Membiarkan Perasaan Datang Dan Pergi)
Sesudah melewati proses bertahan akan perasaan tidak menyenangkan sudah seslesai, individu akan mulai membiarkan perasaan tersebut datanag dan pergi dengan begitu saja. Individu akan terbuka membiarkan perasaan itu mengalir dengan sendirinya.
5. Friendship (Merangkul, Melihat Nilai-Nilai Yang Tersembunyi)
Friendship merupakan suatu bentuk dimana individu melihat nilai-nilai yang ada pada waktu kondisi sulit menimpanya. Hai ini adalah tahapan terakhir dalam penerimaan diri.
Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri
Adapun beberapa faktor penerimaan diri menurut Hurlock (1996) diantaranya sebagai berikut:
- Pemahaman Diri adalah suatu persepsi terhadap diri sendiri yang ditandai oleh keaslian tidak berpura-pura, realistis bukan khayalan, kebenaran bukan kebohongan, keterus-terangan bukan berbelit-belit.
- Harapan Yang Realistis artinya pada saat pengharapan seseorang terhadap sukses yang ingin diraih merupakan pengharapan yang realistis, kesempatan untuk meraih sukses tersebut akan muncul, sehingga akan terbentuk kepuasan diri sendiri yang pada akhirnya membentuk sikap penerimaan terhadap diri sendiri.
- Tidak Hadirnya Hambatan-Hambatan Dari Lingkungan ketidakmampuan untuk meraih tujuan yang realistis bisa dikarenakan oleh ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol terdapatnya hambatan-hambatan dari lingkungan seperti diskriminasi, ras, gender dan kepercayaan.
- Tidak Adanya Tekanan Emosi Yang Berat tekanan yang berat dan terus menerus seperti yang terjadi pada lingkungan kerja atau rumah, yang mana kondisi sedang tidak baik, bisa mengakibatkan gangguan yang berat, sehingga perilaku orang itu dinilai menyimpang dan orang lain menjadi terlihat selalu mencela dan menolak orang tersebut.
- Sukses Yang Sering Terjadi kegagalan yang diterima menjadikan seseorang menolak terhadap diri sendiri, sebaliknya kesuksessan yang sering terjadi menumbuhkan penerimaan terhadap diri sendiri.
- Konsep Diri Yang Stabil konsep diri yang baik akan membuahkan penerimaan diri yang baik, tetapi sebaliknya jika konsep diri yang buruk secara alami akan memperoleh penolakan terhadap diri sendiri.
Manfaat Penerimaan Diri
Berikut adalah beberapa manfaat penerimaan diri antara lain sebagai berikut:
- Tidak mudah tersinggung apabila dihina oleh orang lain karna ia memahami bahwa setiap orang pasti mempunya kelebihan dan kekuranganya masing-masing.
- Membuat Orang lain pun akan lebih bisa menerima kita apa adanya karna kita mampu mencintai diri sendiri, dan menerima diri kita dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki, kita pasti akan memancarkan aura positif yang membuat banyak orang di sekitar kita merasa nyaman dan membuat orang lain bisa menerima kita apa adanya.
- Dapat menerima kelebihan dan mampu mengatasi kekurangan yang dimiliki.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Penerimaan Diri: Pengertian, Ciri, Aspek, Komponen, Tahapan, Faktor, Manfaat
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya
The post Penerimaan Diri first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
Bagaimana apakah Ulasan Tentang Penerimaan Diri sudah cukup untuk mengobati rasa penasaran Anda? Semoga saja demikian adanya. Terima kasih sudah meluangkan waktu mampir ke situs garenggati . blogspot . com serta membaca ulasan diatas hingga selesai. Kedepannya kami akan terus mengupdate artikel pendidikan, materi pelajaran dan informasi menarik lainnya. Untuk itu pantengin terus situs ini, kalau perlu bookmark supaya Anda mudah menemukannya lagi bila suatu saat membutuhkannya. ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Posting Komentar untuk "Pembahasan: Penerimaan Diri ~ Garenggati"