Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembahasan: Mitigasi Bencana ~ Garenggati

Mitigasi Bencana - Mungkin saja belum lama ini Anda sibuk mencari informasi tentang "Mitigasi Bencana?" akan tetapi belum juga menemukan jawabannya? Tak usah berkecil hati, hadirnya Anda di situs Garenggati bisa jadi adalah jawaban dari rasa penasaran Anda tersebut hehehe.. Yup, Anda sudah berada ditempat yang tepat.

Dimana ada kemauan disitu ada jalan. Pepatah ini memang terlihat sepele, tapi bermakna sangat dalam. Buktinya Anda berhasil menemukan informasi mengenai Mitigasi Bencana yang sengaja kami hadirkan untuk sobat pembaca semuanya. Disini kita akan mengulasnyya secara lengkap dan menuliskannya dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga akan lebih mudah dalam memahaminya. Oke langsung disimak aja yuk.

Uraian Lengkap Mitigasi Bencana

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Mitigasi Bencana? Mungkin anda pernah mendengar kata Mitigasi Bencana? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, tujuan, jenis, kegiatan, tahapan dan contoh penanganan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Mitigasi-Bencana

Pengertian Mitigasi

Mitigasi adalah suatu Tindakan yang dilakukan yaitu dengan membuat persiapan sebelum terjadinya bencana merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk dapat mengurangi yang diharapakan mampu meminimalisir dan atau menghapus kerugian dan korban dari terjadinya suatu bencana. yakni dengan cara membuat persiapan itu sebelum terjadinya sebuah bencana.


Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, pengertian mitigasi adalah suatu rangkaian upaya yang dilakukan untuk meminimalisir risiko dan dampak bencana, baik melalui pembangunan infrastruktur maupun memberikan kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi bencana.


Tujuan Mitigasi

Dari Pengertian mitigasi diatas dapat disimpulkan bahwa bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja serta dapat menimbulkan kerugian dan korban bagi manusia, tujuan utama dari mitigasi adalah untuk mengurangi risiko dan dampak bencana.


Adapun beberapa tujuan mitigasi antara lain sebagai berikut:

  1. Menimalisir risiko dan/ atau dampak yang mungkin terjadi karena suatu bencana, seperti korba jiwa (kematian), kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber daya alam.
  2. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan di suatu tempat.
  3. Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi risiko dan dampak bencana.

Jenis-Jenis Mitigasi

Mitigasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural. Berikut beberapa penjelasaan mitigasi:


1. Mitigasi Struktural

Mitigasi struktural adalah upaya mengurangi risiko bencana dengan cara melakukan pembangunan prasarana fisik dengan spesifikasi tertentu dan memanfaatkan teknologi. Beberapa contoh penggunaan teknologi misalnya;

  • Memanfaatkan alat deteksi aktivitas gunung berapi, agar mengetahui bagaimana kondisi vulkanik gunung.
  • Pembangunan kanal khusus dalam rangka mencegah terjadinya banjir
  • Melakukan pembangunan dengan struktur bangunan yang tahan terhadap gempa
  • Penggunaaan sistem peringatan dini untuk memperkirakan kemungkinan adanya gelombang tsunami.
  • Penggunaan alat deteksi aktivitas gunung berapi.

Mitigasi struktural lebih mengedepankan pada tindakan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana. Dan yang utama ialah dengan membuat bangunan yang tahan terhadap bencana. Sehingga, struktur bangunan yang dibuat dengan sedemikian rupa ini mampu bertahan untuk menghadapi bencana yang sewaktu-waktu akan membahayakan manusia.


2. Mitigasi Non-Struktural

Mitigasi non-struktural adalah upaya mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi melalui kebijakan atau peraturan tertentu. Beberapa contoh mitigasi non-struktural adalah:

  • Larangan membuang sampah ke selokan atau sungai.
  • Mengatur tata ruang kota
  • Mengatur kapasitas pembangunan masyarakat

Mitigasi non-struktural ini lebih berhubungan dengan pembuatan kebijakan serta juga peraturan yang tujuannya itu untuk mencegah terjadinya risiko bencana.


Kegiatan dalam Mitigasi Bencana

Berdasarkan siklus waktunya, dalam penanganan bencana terdapat empat kategori, yaitu; sebelum bencana (mitigasi), saat terjadi bencana (perlindungan dan evakuasi), sesaat setelah bencana (pencarian dan penyelamatan), pasca bencana (pemulihan). berikut penjelasaanya:


1. Sebelum bencana 

Merupakan suatu kegiatan sebelum terjadinya bencana. Contoh kegiatan yang dilakukan yaitu, membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penghijauan hutan, penanaman pohon bakau, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.


2. Saat terjadi bencana

Merupakan suatu perencanaan terhadap cara merespons kejadian bencana. Tujuannya adalah untuk menekan angka korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana pelayanan umum, pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di wilayah rawan bencana.


3. Sesaat terjadi bencana 

Merupakan suatu tahapan yang berlangsung sesaat setelah terjadi bencana. Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana.


4. Pasca bencana

Merupakan suatu upaya pemulihan untuk mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Fokus akan diarahkan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak. Selain itu, dilakukan juga evaluasi terhadap langkah penanggulangan bencana yang dilakukan.


Dari empat kategori penanganan bencana tersebut, kegiatan sebelum terjadinya bencana (mitigasi) dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Mengacu pada arti mitigasi, adapun beberapa kegiatan dalam mitigasi adalah sebagai berikut:

  1. Mengenalkan dan memantau risiko bencana
  2. Merencanakan partisipasi penanggulangan bencana
  3. Memberikan kesadaran bencana pada masyarakat
  4. Melakukan upaya fisik, non-fisik, serta mengatur penanggulangan bencana
  5. Mengidentifikasi dan pengenalan sumber ancaman bencana
  6. Memantau pengelolaan sumber daya alam
  7. Memantai penggunakan teknologi tinggi
  8. Mengawasi pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup
  9. Kegiatan mitigasi bencana lainnya

Bagian terpenting dalam kegiatan mitigasi adalah pemahaman tentang sifat bencana karena setiap tempat memiliki berbagai tipe bahaya yang berbeda-beda. Misalnya, beberapa negara sangat sering mengalami gempa bumi, sedangkan negara lainnya sangat rentan terhadap ancaman banjir.


Sebagian besar negara-negara di dunia sangat rentan terhadap kombinasi beberapa bencana. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap berbagai bahaya bencana tersebut yang merupakan tanggungjawab dari para ahli dan ilmuwan (hidrologi, seismologi, vulkanologi, dan lainnya).


Tahap-Tahapan Penanganan Bencana

Berikut ini terdapat beberapa tahap-tahap penanganan bencana, yakni sebagai berikut:

  1. Tahap Mitigasi Kesiapsiagaan adalah segala upaya sistematis dan terencana untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana dan mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda.
  2. Rekonstruksi adalah segala upaya yang dilakukan untuk membangung kembali sarana prasarana, serta fasilitas umum yg rusak akibat bencana.
  3. Rehabilitasi adalah segala upaya yang dilakukan agar para korban, kerusakan sarana prasarana, serta fasilitas umum dapat berfungsi kembali.

Contoh Penanganan Dalam Mitigasi Bencana

Berikut ini terdapat beberapa contoh penanganan dalam mitigasi bencana, yakni sebagai berikut:


1. Mitigasi Bencana Tsunami

berikut adalah upaya penangananya/ pengurangan bencananya antara lain:

  •  Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan tenhadap bahaya tsunami.
  • Pendidikan kepada masyarakat tentang karakteristik dan pengenalan bahaya tsunami.
  • Pembangunan tsunami Early Warning System.
  • Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai yang beresiko.
  • Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai meredam gaya air tsunami.
  • Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman di sekitar daerah pemukiman. Tempat/ bangunan ini harus cukup tinggi dan mudah diakses untuk menghidari ketinggian tsunami.

2. Mitigasi Bencana Gunung Berapi

berikut adalah upaya penangananya/ pengurangan bencananya antara lain:

  1. Pemantauan aktivitas gunung api. Data hasil pemantauan dikirim ke Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandung dengan radio komunikasi SSB.
  2. Tanggap darurat
  3. Pemetaan, peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, pengungsian, dan pos penanggulangan bencana gunung berapi.
  4. Penyelidikan gunung berapi menggukanan metode geologi, geofisika, dan geokimia
  5. Sosialisasi, yang dilakukan pada pemerintah daerah dan masyarakat
  6. Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting harus jauh atau di luar dari kawasan rawan bencana.
  7. Hindari tempat-tempat yang memiliki kecenderungan untuk dialiri lava dan atau lahan
  8. Perkenalkan struktur bangunan tahan api.

3. Mitigasi Bencana Gempa Bumi

berikut adalah upaya penangananya/ pengurangan bencananya antara lain:


Sebelum Gempa

  1. Mendirikan bangunan sesuai aturan baku (tahan gempa)
  2. Kenali lokasi bangunan tempat Anda tinggal
  3. Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional
  4. Siapkan peralatan seperti senter, P3K, makanan instan, dll
  5. Periksa penggunaan listrik dan gas
  6. Catat nomor telepon penting
  7. Kenali jalure evakuasi
  8. Ikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa

Ketika Gempa

  • Tetap tenang
  • Hindari sesuatu yang kemungkinan akan roboh, kalau bisa ke tanah lapang
  • Perhatikan tempat Anda berdiri, kemungkinan ada retakan tanah
  • Turun dari kendaraan dan jauhi pantai.

Setelah Gempa

  • Cepat keluar dari bangunan. Gunakan tangga biasa
  • Periksa sekitar Anda. Jika ada yang terluka, lakukan pertolongan pertama.
  • Hindari banugnan yang berpotensi roboh.

4. Mitigasi Tanah Longsor

berikut adalah upaya penangananya/ pengurangan bencananya antara lain:

  1. Hindari daerah rawan bencana untuk membangun pemukiman
  2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng
  3. Terasering dengan sistem drainase yang tepat
  4. Penghijauan dengan tanaman berakar dalam
  5. Mendirikan bangunan berpondasi kuat
  6. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air cepat masuk
  7. Relokasi (dalam beberapa kasus)

5. Mitigasi Banjir

berikut adalah upaya penangananya/ pengurangan bencananya antara lain:


Sebelum Banjir

  • Penataan daerah aliran sungai
  • Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan banjir
  • Tidak membangun bangunan di bantaran sungai
  • Buang sampah di tempat sampah
  • Pengerukan sungai
  • Penghijauan hulu sungai

Saat Banjir

  • Matikan listrik
  • Mengungsi ke daerah aman
  • Jangan berjalan dekat saluran air
  • Hubungi instansi yang berhubungan dengan penanggulangan bencana

Setelah Banjir

  • Bersihkan rumah
  • Siapkan air bersih untuk menghindari diare
  • Waspada terhadap binatang berbisa atau penyebar penyakit yang mungkin ada
  • Selalu waspada terhadap banjir susulan

Demikian Penjelasan Materi Tentang Mitigasi : Pengertian, Tujuan, Jenis, Kegiatan, Tahapan & Contoh Penanganan

semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi

The post Mitigasi Bencana first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

Bagaimana apakah Ulasan Tentang Mitigasi Bencana sudah cukup untuk mengobati rasa penasaran Anda? Semoga saja demikian adanya. Terima kasih sudah meluangkan waktu mampir ke situs garenggati . blogspot . com serta membaca ulasan diatas hingga selesai. Kedepannya kami akan terus mengupdate artikel pendidikan, materi pelajaran dan informasi menarik lainnya. Untuk itu pantengin terus situs ini, kalau perlu bookmark supaya Anda mudah menemukannya lagi bila suatu saat membutuhkannya.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Posting Komentar untuk "Pembahasan: Mitigasi Bencana ~ Garenggati"